Selasa, 02 November 2010

taman alun-alun kota malang


TAMAN KOTA
“TAMAN ALUN-ALUN KOTA MALANG”


  1. Taman Kota
Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan (Lauria, 1986 : 9). Taman yang dimaksud peneliti adalah taman buatan (artificial) yang berupa taman aktif dan taman pasif. Taman aktif adalah taman yang di dalamnya di bangun suatu kegiatan pemakai taman, sehingga pemakai taman secara aktif menggunakan fasilitas di dalamnya. Contoh taman kota di Kota Jepara adalah, seperti pada Taman Karang di Kelurahan Pingkol, Taman Utara Masjid Baiturrahman, dan Taman Tugu Pahlawan di Kelurahan Demaan.
Sedangkan taman pasif adalah taman yang di bentuk agar dapat dinikmati keindahan visualnya, sebagai aksentuasi untuk menarik perhatian, dan karena kerindangannya, tetapi tanpa mengadakan aktifitas di dalamnya, seperti taman yang berada di pertigaan, di perempatan, taman meredian di perkotaan dan lainnya. Contoh taman kota di Kota Jepara adalah seperti pada Taman Bundaran dan Taman Adipura di Kelurahan Ngabul. Dalam pengertian ini, peneliti menekankan pada taman aktif dan taman pasif di Kota Jepara.
Kota adalah tempat berlangsungnya proses hidup dan kehidupan atau sebagai tempat berlangsungnya aktifitas manusia (Setiyaningrum, Diyah. 2002: 4). Atau Kota adalah pusat kegiatan yang terdiri dari berbagai unsur ruang kota (Proyek Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota / RDTRK Kota Jepara, DPU Jepara, 2002 : I-1) dalam (Abdillah, J.. 2005).

  1. Fungsi Taman Kota
Taman kota mempunyai fungsi yang banyak (multi fungsi ) baik berkaitan dengan fungsi hidroorologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi.
a.    Taman perkotaan yang merupakan lahan terbuka hijau, dapat berperan dalam membantu fungsi hidroorologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. Pepohonan melalui perakarannya yang dalam mampu meresapkan air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir.
b.    Taman kota mempunyai fungsi kesehatan. Taman yang penuh dengan pohon sebagai jantungnya paru-paru kota merupakan produsen oksigen yang belum tergantikan fungsinya. Setiap satu hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi 1.500 penduduk perhari, membuat dapat bernafas dengan lega.
c.    Taman kota mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Terkait dengan fungsi ekologis taman kota dapat berfungsi sebagai filter berbagai gas pencemar dan debu, pengikat karbon, pengatur iklim mikro.
d.    Taman dapat juga sebagai tempat berolah raga dan rekreasi yang mempunyai nilai sosial, ekonomi, dan edukatif. Tersedianya lahan yang teduh sejuk dan nyaman, mendorong warga kota dapat memanfaatkan sebagai sarana  berjalan kaki setiap pagi, olah raga dan bermain, dalam lingkungan kota yang benar-benar asri, sejuk, dan segar sehingga dapat menghilangkan rasa capek.
e.    Memiliki nilai estetika. Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman kota dengan baik akan meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman kota yang indah, dapat juga digunakan warga setempat untuk memperoleh sarana rekreasi dan tempat anak-anak bermain dan belajar.

3. Upaya Menciptakan Taman Kota.
  1. Menentukan kebijakan, rencana dan program taman dan hutan kota yang jelas yang disosialisasikan ke masyarakat dan instansi terkait, agar masyarakat bisa menyesuaikan, dan saya yakin Pemkot telah memilik rencana tata taman kota yang mantap.
  2. Dijalin kerja sama dengan masyarakat dan berbagai stakeholde, untuk meningkatkan pemeliharaan taman. Upaya ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memelihara taman-taman dilingkungannya, serta upaya mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada untuk taman kota, seperti kampus, halaman kantor atau industri.;
  3. Adanya aturan untuk mempertahankan taman kota yang telah ada.  Bahkan perlu adanya larangan untuk penebangan pohon yang berdiameter lebih dari 75 cm tanpa izin.
  4. Untuk di daerah yang akan dikembangkan, lahan untuk taman harus di alokasikan dengan baik dan dipertahankan keberadaannya. Sebab sering keberadaan taman-taman di pemukiman banyak yang dialih fungsikan oleh masyarakat untuk alasan vasilitas bersama berbentuk bangunan permanen seperti tempat/gedung olah raga, tempat ibadah, atau balai/kantor RW;
  5. Untuk memenuhi ruang terbuka hijau perlu pemanfaatan sarana umum, seperti taman pemakaman umum, lapangan olahraga, jalur hijau jalan raya, bantaran rel kereta api, bantaran sungai untuk dilakukan penghijauhan.
(Prof.Dr.Ir.H. Sunturo Wongso Atmojo.MS, dosen UNS, 2007)


3. Penjelasan Tata Letak Dan Informasi Taman Alun-Alun Kota Malang
a.    Area dalam alun-alun di depan masjid jami’
 

Gambar di atas merupakan daerah dekat atau pusatnya pedagang kaki lima di siang hari, selain itu juga terdapat pertunjukan topeng monyet. Namun karena adda perapian, mulai tahun 2010 oktober saat survei pedagang kaki lima yang berada di area ini mulai berkurang. Dan hanya beberapa pedagang yang masih eksis disana, namun itupun ada diluar pagar.

b.    Masjid jami’

 

Masjid jami’ posisinya berada tepat di barat alun-alun di bagian tengah. Ada beberapa pengunjung misal ibu susi dari Blitar hanya pergi ke alun-alun untuk berkunjung di alun-alun karena rindu beribadah di masjid jami’ taman alun-alun Malang.
c.    Daerah tengah dekat kolam air mancur
  
Area ini dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat bermain dan tempat duduk-duduk bersama teman-teman maupun keluarga saat ingin melihat keindahan kolam air di bundaran tengah ditambah dengan suasana terdengar gemericik air mancur di tengah-tengah kolam.
d.    Taman Rumput dan fasilitas jalan
Gambar area rerumputan (rumput jepang)bagian dalam alun-alun di sebelah selatan masjid jami’. Terdapat fasilitas jalan kaki diarea rerumputan sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung.  Dan informasi lainnya dapat dicari dengan survei langsung.

4. Aktivitas Pengunjung
a. di malam hari
Taman alun-alun ini pada saat malam hari sangat dipenuhi oleh para pengunjung. Terutama pada saat menjelang liburan seperti malam minggu, banyak sekali orang-orang yang berkunjung disana. Selain itu penyebaran pedagang kaki lima juga hampir disetiap sudut alun-alun dapat kita jumpai.
Disana banyak anak-anak kecil bermain berbagai permainan yang dijual oleh pedagang kaki lima dan terdapat hiburan dari topeng monyet juga. Hal tersebut menunjukakan bahwa fungsi taman alun-alun kota Malang merupakan tempat rekreasi untuk mencari hiburan. Dimana di taman tersebut cukup lumayan area / ruang terbuka hijaunya, sehingga sejauh mata memandang akan memberi ketenangan hati yang bisa mempengaruhi kesehatan setiap jiwa manusia.
Dokumentasi saat di malam hari :
   
b. di siang hari
Berbeda dengan malam hari, disiang hari keindahan taman alun-alun akan semakin terlihat lebih mencolok. Namun dari segi pengunjung malah kurang dari seperenam pengunjung pada malam hari saat malam liburan. Namun pada saat hari aktif, bagi beberapa orang yang tidak mempunyai tugas atau aktivitas penting, taman alun-alun menjadi pilihan mereka. Seperti seorang ibu yang hanya ingin pergi ke taman alun-alun kota Malang untuk menukmati keindahan taman dan rindu beribadah di masjid jami’.
Untuk pedagang kaki lima pun hanya terdapat di area luar alun-alun, itupun jumlahnya tidak seberapa ada sekitar 5-6 pedagang yang berjualan disekitar alun-alun.
Gambar dokumentasi :
 
 
 
Sumber :
1.    Peta :
2.    Abdillah, J.. 2005. Pola Penyebaran Taman Kota Dan Peranannya Terhadap Ekologi Di Kota Jepara. Uns. Semarang. Http://Digilib.Unnes.Ac.Id/Gsdl/Collect/Skripsi/Archives/Hash0116/Df2fe2e0.Dir/Doc.Pdf. Tanggal akses 1 Nopember 2010.
3.    Atmojo, S. W., 2007. Menciptakan Taman Kota Berseri. UNS. Solo